MADYA FM - Tidak banyak yang tahu, di Kota Madiun ada seorang pejuang wanita, yang turun langsung ikut gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan.
Ialah Almarhumah Hj. Koesrini binti Kartowirono. Lahir di Tulungagung, 23 Februari 1932. Beliau adalah istri dari Alm. Kapten TNI (purn) Moestajab, seorang pejuang yang kemerdekaan yang kini jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun.
Salah satu putri Almh. Hj Koesrini, Hj.Kusrinarti menyampaikan, semasa hidupnya Almarhumah bercerita, pada masa perjuangan melawan penjajah, dirinya turut mendampingi suami (Kapt TNI Purn Moestajab) saat perang gerilya.
"Jadi saya juga mengikuti mbah (suaminya), menyeberangi sungai, menggendong senjata", kata Hj.Kusrinarti menyampaikan cerita Almh. Hj Koesrini semasa hidupnya.
Lebih lanjut dikatakan, 100 hari wafatnya Ibu Hj.Koesrini ini juga bertepatan dengan dua tahun meninggalnya Bapak Joko Suhardi, kakaknya yang juga putra dari Almh. Hj.Koesrini.
"Jadi kematian itu tidak ada yang tahu, jadi seperti ini, momennya bisa bersamaan adalah rahasia Alloh", lanjutnya.
Untuk itu, harapannya adalah tali silaturahmi yang tetap harus dijalin.
"Hormati orang tua, bahagiakan orang tua, itu kunci kesuksesan dunia akhirat", tambahnya.
Sementara itu, salah seorang cucu Almh. Hj.Koesrini, Yoga Adhi, menyampaikan memiliki momen yang tidak bisa terlupakan, bahkan sepanjang hidupnya.
"Dulu pas acara pengajian seperti ini, mbah itu mengatakan ingin ikut mendampingi pas wisuda. Tetapi ketika hari wisuda itu tiba, mbah meninggal dunia. Dan Alhamdulillah nya wisuda juga berjalan lancar, saya merasa mbah ada, dan membantu saya", kenangnya.(red madya)