Top Menu

Eksotisme Alam Grape Madiun : Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Wilis

MADYA FM - Di balik hiruk-pikuk kehidupan kota dan lalu lintas yang ramai, terdapat sebuah oase ketenangan yang masih tersembunyi di pelukan alam. 


Namanya grape, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di kaki Gunung Wilis, Kabupaten Madiun. Meski belum banyak dikenal luas, Grape menawarkan panorama alam yang memesona, seolah menjadi lukisan hidup yang memanjakan mata dan menyejukkan jiwa.

Berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, kawasan Grape berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Madiun. Namun, begitu kaki menjejakkan langkah di sana, segala lelah dan penat seakan menguap bersama semilir angina pegunungan. Deretan pohon menjulang tinggi, aliran sungai bening yang mengalir di antara bebatuan, serta kicauan burung liar menciptakan harmoni alam yang begitu menenangkan.

“Ini pertama kalinya saya ke Grape, dan jujur saya terkejut. Tempatnya indah sekali, sangat alami. Rasanya seperti menemukan surga kecil yang tersembunyi”, ungkap wisatawan asal Ngawi yang datang bersama suami dan kedua anaknya.

Tak hanya menyuguhkan keindahan visual, Grape juga menghadirkan pengalaman yang lebih dalam – menyatu dengan alam. Wisatawan bisa menyusuri jalur trekking di bawah rimbunnya hutan, menjelajahi aliran sungai kecil, atau sekadar duduk di tepi bebatuan sambil menikmati semilir angina dan aroma dedaunan yang segar. Kawasan ini juga menjadi tempat favorit para pesepeda gunung dan komunitas pecinta alam, berkat jalur off-road yang menantang namun tetap ramah lingkungan.

Sebagai bentuk pelestarian dan pemberdayaan, pengelolaan kawasan ini juga melibatkan warga sekitar. Mereka berperan sebagai penjaga kebersihan, pemandu trekking, penyedia makanan lokal, hingga homestay sederhana yang siap menampung wisatawan yang ingin menginap lebih lama.

Namun, di balik keindahan yang dimiliki Grape, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Akses jalan menuju lokasi, meskipun sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, masih perlu perbaikan di beberapa titik. Minimnya petunjuk arah dan penerangan juga menjadi kendala, terutama bagi wisatwan yang baru pertama kali berkunjung.

Meski demikian, justru karena keterbatasan itulah Grape tetap terjaga kealamiannya. Tidak ada bangunan beton menjulang, tidak ada keramaian buatan. Hanya suara alam yang berbicara, mengajak manusia untuk kembali pada kesunyian dan kedamaian sejati.

Grape bukan sekadar tempat wisata, namun pengingat bahwa keindahan tidak selalu hadir dalam kemewahan. Di tempat tersebut, keheningan menjadi musik, dan alam menjadi guru yang mengajarkan tentang kesederhanaan, ketulusan, dan rasa syukur.

Bagi siapa pun yang mencari pelarian dari keramaian, ingin menepi dari rutinitas, atau sekadar ingin merasakan kedekatan yang murni dengan alam, Grape adalah jawabannya. Sebuah surge tersembunyi di kaki Gunung Wilis yang menanti untuk ditemukan.


Copyright © RADIO MADYA FM. Designed by OddThemes